Look at my mustache?
2 silent reader[s] | +FOLLOW | DASHBOARD.



<$BlogItemTitle$>
<$BlogDateHeaderDate$> | ><$BlogItemCommentCount$> comment(s)
<$blogitembody$>



>Older Post . >Newer Post

Monday, March 11, 2013

Antara Kebahagiaan dan Kesedihan



Semenjak meninggalnya Gio, Dea menjadi anak yang pendiam dan murung. Hari demi hari dea lewati hanya termenung merasapi kesedihan ini, ia selalu berada didalam kamarnya.
Entah menggapa hari ini dea berangkat ke sekolah pagi-pagi sekali. Dea tidak memperdulikan ocehan dari mama dan papanya. Tiba-tiba di dekat pintu gerbang sekolahan dea melihat seorang cowok yang hampir mirip dengan Gio, dea terdiam terpaku melihat cowok itu.
“Gio……..” pikir dea.
Tanpa pikir panjang dea langsung mengejar cowok itu.
“Gio…….. tunggu aku” teriak dea
“Gio…….. tunggu” teriaknya lagi
Tiba-tiba cowok itu langsung berhenti dan berkata.
“Maaf mbak nama saya bukan Gio tapi Rio” ucap cowok itu.
Dea tersadar bahwa cowok itu bukan Gio tapi Rio, dan dea tersadar bahwa Gio sudah pergi dan tak akan pernah kembali.
“Maaf ya ,aku salah orang” balas dea
“iya… mbak enggak apa-apa” ujar cowok itu.
Dengan mata berkaca-kaca dea meninggalkan cowok tadi dan bergegas menuju kelas.
“Gio… kenapa sih kamu harus pergi ninggalin aku untuk selamanya dan kenapa pula harus ada orang yang mirip sama kamu” ucap dea sambil menanggis.
“Mungkin ini sudah takdir” ucap Wati yang tiba-tiba muncul.
“Ya…. ampun wati kamu bikin aku kaget aja” jawab dea dengan sambil mengusap air mata.
“Dea mungkin ini memang sudah takdir kamu. Kamu di takdirkan untuk bertemu dengan seseorang yang mirip dengan Gio dan dia akan mengubah hidup kamu menjadi ceria seperti dulu.
“Tapi wat, tidak ada seorang pun yang bisa menggantikan gio. Aku tidak bisa wat”
“Kamu harus mencoba melupakan gio, kamu harus sadar bahwa gio sudah pergi dan tak akan kembali lagi”
“Enggak, aq enggak bisa!” ucap dea kemudian berlari pergi meninggalkan wati dan terus berlari tanpa tujuan yang pasti.
Di dalam kamar yang sederhana namun sangat menyenangkan di sinilah tempat dea mengurung diri. Dea segera mengganti pakaiannya dan bergegas menuju ke kamar mandi untuk menggambil air wudlu. Seperti biasa setelah selesai sholat dea langsung mengurung diri di kamar. Dea tidak seperti teman-teman sebayanya yang suka bermain di luar rumah. Sambil tidur-tiduran di atas kasur dea mengingat kembali wajah cowok tadi pagi yang dia sangka Gio.
“Eemm… cowok itu kok mirip banget sih sama gio ?” gumam dea sambil memandangi foto gio.
“Aku penasaran deh sama cowok itu ?” tambahnya.
Dea semakin penasaran dengan cowok yang tadi pagi dia sangka gio karna cowok itu mirip dengan Gio yaitu pacar dea, namun sayang gio telah meninggal akibat penyakit kanker otak yang di deritanya selama dua tahun.
Hari semakin larut malam tapi dea tidak bisa memejamkan matanya. Sesekali dia melirik kearah jam dinding , tapi waktu masih menunjukan pukul 24:00.
Tak seperti biasanya hari ini dea ingin pergi ke perpustakakan. Tanpa pikir panjang dea langsung bergegas menuju perpustakaan sambil membawa sebuah buku bergambar doraemon dan sebatang pensil berwarna hijau.
TANPA MU DISINI
Terasa gelap di hati
Tanpa mu di dunia ini
Seakan tiada berarti
Kehidupan ku jalani
Dea menulis sebuah kata-kata ungkapan isi hatinya.
“Gio.. apakah kau tau bahwa aku tak bisa hidup tanpa mu?” gumamnya
“dan apakah kau tau aku sangat merindukan mu?” tambahnya lagi sambil terus memandanggi foto gio.
Teng…teng..teng jam istirahat telah selesai. Dea segera bergegas kembali ke kelas. Tiba-tiba brakkkkk….
“Aduhhhh…” rengek dea
“Sorry..sorry aku tidak sengaja!” balas cowok yang menabrak dea.
“eh.. kamu kan cowok yang waktu itu?” kata dea sambil mengira-gira.
“loh.. mbak kan cewek yang waktu itu juga?” balasnya
“ha.. ha.. ha..” serentak mereka tertawa bersama.
“kenalin nama ku Rio. kalau nama mbak siapa?” kata rio sambil mengulurkan tangan.
“hai Rio… nama ku dea. senang bisa mengenal mu” balas dea
“iya sama-sama” jawab rio
“by the way lo kelas brapa ?. kok aku gak pernah liat kmu ?” tanya dea, penasaran.
“saya kelas 3ipa. iya saya murid baru disini” balas rio
“pantes aku enggak pernah liat kamu. Emang dulu kamu sekolah dimana ?” tanya dea
“saya dulu sekolah di SMA 29 Bandung. Saya pindah kesini karena saya ikut nenek” jawab rio
“oh…. begitu. di lanjutin besok lagi ya ceritanya soalnya aku buru-buru mau ke kelas !” kata dea sambil berdiri.
“oh… iya” jawab rio degan singkat
Semenjak saat itu dea dan rio menjadi sangat dekat. Setiap waktu istirahat mereka berdua menyempatkan diri untuk pergi ke perpustakaan untuk sekedar membaca buku dan berbincang-bincang.
Malam ini suasananya begitu sunyi seperti perasaan dea yang selalu sunyi, sepi, sendiri tak ada yang menemani. Tiba-tiba ponsel dea berbunyi tanda ada pesan masuk , ternyata pesan itu dari rio. seketika dea langsung cepat-cepat mengambil ponselnya.
Rio : “Hai dea lagi apa ??”
Dea: “ini lagi nyantai , kamu sendiri ??”
Rio : “oow.. , aku boleh nanya sesuatu enggak ??”
Dea: “boleh , emangnya mau nanya apa ??”
Rio : “kamu udah punya cowok apa belum ??”
Dea: “belum,,, emang nya kenapa ??”
Rio : “emmm… kamu mau gak jadi pacar ku. Jujur sejak pertama bertemu aku sudah jatuh cinta sama kamu”
Dea: “hemm.. jujur , sebenernya aku juga jatuh cinta sama kamu”
Rio : “jadi , kamu mau apa enggak ??”
Dea: “iya , aku mau”
Rio : “jadi kita sekarang sudah resmi jadian”
Dea: “iya , bawel”
Rio : “yes , besok kan hari minggu. gimana kalau kita ketemuan di taman ??”
Dea: “iya , jam berapa ??”
Rio : “jam 9:00 yank.. jangan telat ya. aku sayang kamu”
Dea: “iya sayang. aku juga sayang kamu”
Dea sangat senang ternyata rio juga mempuyai perasaan yang sama dengan dea.
Hari ini dea tidak seperti biasa nya , dea begitu bersemangat untuk bertemu sang pujaan hati. Dea berdandan sangat rapi, karena dea tidak mau kelihatan jelek di depan rio. Sebelum dea berangkat rio sempat mengirim pesan kepada dea.
Rio : “AKU SAYANG KAMU DEA , jangan pernah lupakan aku”
Dea: “aku juga sayang kamu rio , aku tidak akan melupakan mu”
Sudah setengah jam dea menunggu rio di taman. Dea semakin gelisah karena rio tak membalas sms dari nya.
Tiba-tiba cittttt… brakkkk… ada seorang cowok yang di tabrak mobil.
Dea melihat orang-orang berkerumun di tengah jalan. Dea mencoba menerobos kerumunan itu. Namun tak disangka cowok itu adalah rio, seketika tangis dea pun pecah. Hati dea rasa nya seperti remuk, lidah dea menjadi keluh, dan badan dea pun menjadi lemas dan tak tau harus berbuat apa. Dea tak menyangka bahwa sms tadi itu adalah sms terakhir dari rio. dalam hati dea berkata “ya Tuhan mengapa hal ini terjadi lagi, ku tak sanggup bila harus kehilangan orang yang aku sayang untuk selama nya dan ini yang kedua kali nya. Bukan kebahagiaan yang ku temukan namun kehilangan yang ku dapat kan”.
SELESAI

No comments:

Post a Comment